Fenomenal, itulah kata yang tampaknya tepat untuk menggambarkan sepak terjang Crytek dan franchise game FPS andalannya – Crysis. Bagaimana tidak? Ketika sebagian besar publisher berjuang untuk melahirkan sebuah game yang sebisa mungkin dapat dinikmati oleh semua gamer di beragam platform, Crytek justru datang dengan kebijakan yang terkesan “iseng”. Mereka memperkenalkan Crysis, sebuah game action dengan tingkat visualisasi luar biasa yang bahkan tidak mampu ditangani oleh VGA terkuat di masanya sekalipun. Impresi pertama yang begitu luar biasa membuat banyak gamer mengantisipasi sensasi yang sama di seri kedua, namun sayangnya, berakhir pada kekecewaan. Mendapatkan kritik pedas dan dianggap tak lagi mewakili identitasnya selama ini, Crytek akhirnya berusaha kembali membuktikan dirinya kembali di Crysis 3. Berhasilkah?
Kesan Pertama
Setelah kekecewaan yang begitu besar di seri kedua, Crytek tampaknya kembali berusaha menemukan akarnya di seri ketiga ini. Salah satu yang mereka perbaiki? Tentu saja tingkat visualisasi yang ditawarkan, terutama yang lahir dari PC sebagai platform utama. Lupakan kualitas grafis demo multiplayer yang sempat diluncurkan beberapa minggu yang lalu karena ia sama sekali tidak merepresentasikan apapun dari versi final Crysis 3 atau CryEngine 3 yang diusungnya, terutama mode single playernya. Pertama kali menjajal game ini dalam setting paling maksimal yang bisa ditawarkan, Anda akan berhadapan dengan sebuah standar visual DirectX 11 yang benar-benar berada di tingkat yang baru. Detail, desain, efek, hingga tata cahaya yang siap untuk membuat sistem terkuat sekalipun “berteriak kesakitan”. Crysis seolah menemukan kembali jalannya sebagai salah satu action yang pantas untuk diperhitungkan, setidaknya di sisi grafis. Of course, you have to play it on PC to get the full experience!Lantas bagaimana dengan kualitas gameplaynya sendiri? Tetap berpegang pada akar FPS-nya, tidak ada mekanisme dasar yang banyak berubah di Crysis 3 ini. Satu-satunya elemen baru yang cukup mempengaruhi gaya bermain hanyalah kehadiran senjata baru – Predator Bow, yang secara tidak langsung, menarik Anda untuk mengembangkan gaya bermain stealth yang lebih kentara. Nanosuit juga masih memainkan peranan yang sangat penting, dengan kemampuan cloak dan armor yang serupa dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya. Namun berbeda dengan sistem modifikasi yang sempat diterapkan, Crysis 3 menawarkan mekanisme baru yang jauh lebih kompleks. Keterbatasan ammo dan tingkat kesulitan yang lebih menantang juga menghalangi Anda untuk sekedar menggunakan Prophet sebagai senjata yang dapat digunakan secara membabi buta.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review dan menjajal mode multiplayer yang ada, izinkan kami menyediakan screenshot fresh from oven di bawah ini. Berbeda dengan artikel preview kami sebelumnya dengan gambar yang sudah di-resize, kami tetap akan mempertahankan resolusi awal screenshot Crysis 3 ini, sekedar untuk memperlihatkan kepada Anda, alasan di balik sub judul di atas, alasan mengapa kami menyebutnya sebagai tantangan baru gamer PC. Semua screenshot ini diambil dengan setting terbaik “mentok kanan”. Perhatikan bandiwith Anda sebelum memperbesar salah satu gambar di bawah ini dalam ukuran yang sebenarnya. So, can your PC play the Crysis 3?
Klik Gambar untuk Memperbesar
jagatplay.com
0 komentar:
Posting Komentar